Sep 11, 2022 / Sertifikasi

Bagaimana Penerapan ISO 21001:2018?

Bagaimana Penerapan ISO 21001:2018?

ISO 21001 Tahun 2018 dapat diterapkan dengan 11 prinsip penting, antara lain,

1. Kepemimpinan visioner

Organisasi pendidikan dapat melibatkan seluruh peserta didik maupun penerima manfaat lain dalam membuat, menuliskan, serta  mengaplikasikan visi dan misi organisasi.

2. Pendekatan proses

Kegiatan organisasi yang dikelola sebagai proses saling terkait dan dipahami dengan matang mampu mencapai hasil yang terprediksi dan konsisten. Aktivitas tersebut juga berfungsi sebagai sistem yang koheren, termasuk keluaran (output) dan masukan (input).

3. Fokus pada penerima manfaat

Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan fokus pada penerima manfaat, contohnya peserta didik. Acuan ini memastikan para penerima manfaat mampu memenuhi persyaratan dan melampaui harapan mereka. Organisasi pendidikan harus aktif melibatkan para murid dalam proses pembelajaran mandiri. Pertimbangan kebutuhan masyarakat, tujuan dan hasil belajar mengajar, serta visi dan misi organisasi tentu tidak boleh diabaikan.

4. Perilaku etis

Organisasi pendidikan harus bisa membuat lingkungan profesional dengan perilaku etis. Seluruh pihak yang mempunyai kepentingan harus ditangani secara berkeadilan. Kemudian, organisasi harus menghindari konflik kepentingan dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berguna bagi masyarakat.

5. Tanggung jawab sosial

Organisasi pendidikan mampu memegang tanggung jawab sosial secara terus-menerus dan menjamin kesuksesan jangka panjang.

6. Manajemen hubungan

Organisasi pendidikan wajib mengurus hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan, seperti para penyedia fasilitas. Hal ini demi mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

7. Keterikatan sumber daya manusia

Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan harus melibatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Orang-orang dalam organisasi wajib bekerja secara aktif dalam menyampaikan nilai-nilai pendidikan, diberdayakan, dan kompeten.

8. Pemerataan dan aksesibilitas

Organisasi pendidikan dapat dikatakan “sukses” jika bersifat fleksibel, inklusif, akuntabel, dan transparan dalam pemenuhan minat, kemampuan, latar belakang, dan keperluan para peserta didik.

9. Keamanan dan perlindungan data

Organisasi pendidikan perlu membuat lingkungan yang aman dan terlindungi. Artinya, setiap orang yang mempunyai kepentingan bisa yakin memegang kendali penuh atas pemakaian data pribadi ketika berinteraksi dengan organisasi. Selain itu, organisasi pendidkan juga harus memastikan bahwa data orang-orang ditangani dengan tepat dan dijaga kerahasiaannya.

10. Keputusan berdasarkan bukti

Pembuatan kurikulum atau kurikulum yang berbasis bukti, seperti evaluasi dan analisis data, cenderung membuahkan hasil sesuai keinginan.

11. Perbaikan berkelanjutan

Organisasi harus bisa berfokus pada perbaikan yang terus-menerus untuk bisa sukses mencapai tujuan.

 

Siapa yang Terlibat dalam Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan?

Tentu saja, semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan bisa menerapkan acuan ini.

Lebih tepatnya, semua organisasi yang berbagi, menyediakan, dan memfasilitasi pengembangan pengetahuan pelajar lewat penelitian, pelatihan, dan pembelajaran.

Baik itu jenis edukasi informal, formal, dan nonformal; jenjang pendidikan usia dini, dasar, menengah, dan tinggi; maupun jalur pendidikan kejuruan, akadamik, vokasi, profesi, keagamaan, umum, dan khusus.

Untuk urusan manfaat, bukan hanya para peserta didik dan organisasi pendidikan yang bisa memperolehnya, tetapi semua orang.

Organisasi pendidikan, di antaranya adalah prasekolah, SD, SMP, SMP, SMA, perguruan tinggi, pendidikan orang dewasa, pelatihan dan edukasi kejuruan, universitas, departemen pelatihan dan pendidikan, pendidikan nonformal, dan penyedia jasa konsultasi pendidikan.

Selain itu, ada pula guru, murid, wali murid, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta serikat pekerja.